10 hari lagi MDE..Minggu berikutnya lagi OSCE..Minggu berikutnya lagi SOCA..
Beberapa jam lagi mengumpulkan draft skripsi.
Ga kerasa, tapi kenapa yg dikepala saya masih ada badai yang tak jua berlalu.
Walau semua tampak terkendali dan baik-baik saja, tapi kok ruwet ya.
Kalau dideskripsikan, semua isi kepala saya berantakan >,< ouwch Hei, sobat. Pernahkan dirimu merasakan hidupmu begitu nampak terkendali tapi sebenarnya tidak? atau beberapa orang merasa banyak sekali yg ingin dikerjakan tapi tidak tahu mau memulai dari mana?
Runyam..
Tidak fokus..
Susah konsentrasi..
Ingin sendiri..
Dan mengatasi semuanya..
Banyak keadaan yg sulit saya deskripsikan. Yang jelas semuanya bikin tension (tapi bukan tensi darah saya, ternyata normal Alhamdulillah). Sebenarnya bukan tidak pernah mengalami hal ini, Runyam dan bertambah runyam dengan 1 hal lain.
Kalau sudah begini keadaannya, inginnya lari dari masalah. Ingin pergi sejauh-jauhnya, tapi nanti tua di jalan. Sekarang lagi ga ada waktu untuk dihabiskan jalan-jalan some where some place. Ingin tidur, bener banget, tapi badan jadi ga enak kalau kebanyakan tidur. Aarggh..
Dan pilihan terakhir dan termudah yang biasa saya lakukan adalah:
1. Liat rak buku
2. Screening semua buku
3. Ambil 1 buku secara acak atau yg disukai
4. Buka halaman secara acak tanpa lihat daftar isi.
5. BACAAAA!!!
(buku bisa berarti Al-Qur'an, Kitab, Modul, Novel, Komik, Catatan2, Majalah, dan bukan buku FK)
Daaaan, kali ini pilihan saya jatuh pada modul tarbiyah.
Bab yang dibahas adalah tentang...
--Khusyu dalam Shalat--
*PLAK*
Baru baca judulnya saja saya sudah merasa tertampar. Khusyu...khusyu..kata itu yang hilang dari ingatan saya.. hmhmhmh... khusyu dalam beribadah bisa berarti konsen dalam menjalankan tugas2 sehari2, mencari ilmu, mengerjakan amanah2, dan lain2..(review mode:on)
Lalu, *balik ke dunia nyata lagi*.. mata saya tertuju pada kata:
URGENSI KHUSYU DALAM SHALAT
mengapa judulnya hanya khusyu tentang sholat? lalu bagaimana dengan ibadah lain?
dan rasa penasaran saya terjawab..
1. Khusyu dalam shalat menjadi cermin seorang hamba di luar shalat.
Khusyu dalam shalat adalah ketundukan hati dalam zikir dan konsentrasi hati yang dari situ hasil-hasil ia peroleh di luar shalat.
"Sungguh beruntung orang-orang beriman, yaitu orang-orang yg khusyu dalam shalatnya" (Al Mu'minun: 1-3)
2. Meninggalkan khusyu merupakan bencana bagi seorang mukmin.
Hilangnya khusyu dalam shalat adalah musibah besar bagi seorang mukmin karena akan memberi pengaruh buruk bagi pelaksanaan agamanya. Ingat lagi...bahwa shalat adalah tiang penyangga tegaknya agama.. *sangat2 sepakat*
3. Khusyu adalah puncak mujahadah seorang mukmin.
dan hanya dimiliki mukmin yang bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah. Khusyu bersumber dari dalam hati yang memiliki iman yang KUAT dan SEHAT. Khusyu tidak dapat dibuat buat dan direkayasa orang yang imannya lemah.
Hm.. pernah suatu hari Umar bin Khattab ra. melihat seorang laki2 yang pura2 khusyu dalam shalatnya. Umar lalu menegurnya, "Hai pemilik leher! Angkatlah lehermu! Khusyu itu tidak berada di leher tetapi di hati!"
".........." (saya termenung sesaat setelah membaca ini)
".........." (lalu membaca lagi dari awal dan lebih lengkap)
".........." (mencoba berflashback dan me-mutaba'ah amal2 yaumi)
"..................." (lalu membuat kesimpulan)
Astagfirullahal 'adzim..
Ampuni hambaMu ya Allah..
Teriring syukur atas apa yang terjadi, bahkan Rasulullah pun bukan kekasihMu yang selalu bebas masalah, maka doaku sama seperti beliau yang memohon perlindungan kepadaMu..
"Ya Allah! Aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, jiwa yang tidak puas, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak dikabulkan"
aamiin..
Semangat lagi jadinya. Seolah runyam menguap cepat. Khusyu! Itu POINNYA!
Ayo kita perbaiki lagi shalat2 kita agar amal2 lain selain shalat dapat dilaksanakan dengan khusyu pula, baik prosesnya dan tuntas hasilnya. InsyaAllah!
Sirah Camp Runa
3 months ago
0 komentar:
Post a Comment