Tertegun sejenak, ketika kulihat sinar matanya. Mata seorang perempuan berkerudung cokelat. Masih terbayang sampai sekarang, tatapan matanya yang jauh dan dalam; jauh melampaui batas usianya dan begitu dalam seakan setiap bahasa yang tak terucap mampu diselaminya. Mata yg dapat membuatku "kerdil" seketika.
Kau tahu kawan, bahwa setiap ku bertemu denganmu, dengan siapapun, yang pertama kulihat adalah matamu. Mata yg mampu menyajikan berjuta makna dan semua tentangmu. Meski jujur, aku tak bisa membaca pikiranmu. Meski jujur, aku tak tertarik dengan detil apa yg kau pikirkan. Tapi, aku percaya dengan apa yg kulihat dari dirimu, setiap kedip matamu, setiap kerut disudut-sudut matamu, setiap lincahnya gerak-gerik bola matamu. Karena terkadang, kata yg tak terucapkan lebih jujur daripada yg terdengar.
Read: Mata (1)
Sirah Camp Runa
3 months ago
2 komentar:
sambungan yg note yg lalu ya teh ?
iya, mel.. aneh ya ^^"
Post a Comment