Tabir surya dengan SPF 15 berarti dapat melindungi kulit kita selama 15 x 10 menit. Waktu ini diambil dari perubahan warna kulit dari normal menjadi kemerahan bila terpapar sinar matahari. Ini berarti tabir surya tersebut dapat melindungi kulit selama 2,5 jam. Setelahnya, kita harus mengoleskan tabir surya kembali.
UVA dan UVB
UVA dan UVB adalah jenis sinar yg membahayakan kulit. UVA memiliki panjang gelombang 320-400nm. Sedangkan UVB gelombangnya lebih pendek yaitu sekitar 290-320 nm. Semakin rendah jangkauannya, semakin rentan kulit menjadi rusak. Baik UVA maupun UVB sama-sama menembus lapisan epidermis, memicu penuaan dini akibat berupa timbulnya 'flek', kerut, tumor jinak pada kulit, kulit menjadi kusam, kering serta kasar akibat berkurangnya kekenyalan kulit. Kedua sinar tersebut juga dapat memicu terjadinya kanker kulit seperti SCC (squamous cell carcinoma).
SPF 30 = 2 x SPF 15?
“It is logical for someone to think that an SPF of 30 is twice as good as an SPF of 15, and so on, but that is not how it works”, kata Spencer
, pakar kulit dari American Academy of Dermatology (AAD).
Daya proteksi nilai SPF 30 tidak memberikan double protection dari SPF 15. SPF 15 melindungi 94% sinar UVB, SPF 30 melindungi sekitar 97% UVB dan SPF 45 melindungi sekitar 98% sinar UVB. Jadi, semakin besar nilai SPF memberikan perlindungan sedikit lebih banyak terhadap UVB, namun tidak ada yang sampai 100%. Dari waktunya, memang SPF 30 memberikan waktu yang lebih lama di bawah sinar matahari daripada SPF 15.
Banyak orang berpikir untuk sedikit mengoleskan krim ber SPF tinggi itu sudah cukup dan tidak perlu mengoleskannya lagi seharian. Kenyataannya nilai tabir surya akan menurun dari menit ke menit dan akan menghilang setelah 1 hingga 2 jam.
Sebenarnya kita cukup menggunakan tabir surya ber-SPF 15, tapi para ahli merekomendasikan agar menggunakan yang ber SPF 30 karena jarang yang mengoleskan krim dengan ketebalan dan frekuensi pengolesan yang seharusnya.
Tabir Surya yang Aman
Pilihlah tabir surya yang bersifar 'broad spectrum' yang berarti bahan yang dikandung dalam tabir surya dapat menyerap dan memantulkan seluruh panjang gelombang sinar matahari baik UVA maupun UVB:
1.Chemical sunscreen. Bahan-bahan kimiawi dalam tabir surya yg bekerja menyerap sinar matahari. Umumnya hanya bisa memproteksi kulit dari UVB saja seperti PABA dan sinamat. Ada juga yang bisa melindungi sampai UVA seperti oxybendazone, menthyl anthanilate, butylmethoxydibenzoyl methane, dll.
2. Physical sunscreen, bekerja dengan memantulkan sinar matahari. Bahan-bahan pembentuknya mengandung titanium dioxide, zinc oxide, yg dapat melindungi kulit dari sinar UVA.
Tabir Surya yang Lebih Aman
Hampir setiap orang menginginkan memiliki kulit yang putih dan sehat bukan menghitam-kasar dan terbakar. Dan pasti tidak ada satupun yang menginginkan kulitnya 'rusak' apalagi sampai terkena kanker kulit.Akibat kebutuhan dan tuntutan akan penampilan dan kesehatan kulit itu, kini berbagai produk kosmetik telah ditambahkan bahan SPF mulai dari foundation, blush on sampai lipstik.
Namun, sahabat, bukankah ada bahan yang melindungi kulit kita jauh lebih baik dari kosmetik-kosmetik itu?
Hadits riwayat Aisyah r.a, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah SAW berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLAH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Tabir surya belum tentu memberikan double protection, tapi jilbab bisa memberikan multiple protection ;)Para ahli pun menyatakan bahwa pakaian adalah bahan terbaik yang melindungi tubuh dari sinar matahari (SPF mencapai 30). Yang perlu diperhatikan bukan jenis atau ketebalan kainnya tapi kerapatan rajutan benangnya alias tidak transparan (emedicine).
Kiat Memilih Tabir Surya
1. Sesuaikan dengan umur
Tabir surya untuk bayi dan anak-anak mengandung zat aktif yang berbeda dengan yang untuk dewasa. Untuk bayi dan anak lebih banyak digunakan physical sunscreens sedangkan untuk dewasa digunakan chemical sunscreens.
2. Sesuaikan dengan aktivitas
Bila beraktivitas di dalam ruangan, baiknya menggunakan tabir surya ber-SPF 15-30 saja. Sedangkan bila berktivitas di luar ruangan harus lebih dari 30.
3. Sesuaikan dengan jenis kulit
Bagi yang kulitnya berminyak gunakan yang berbentuk lotion atau krim water-based, sedangkan untuk kulit normal dan kering bisa menggunakan krim.
Bacaan:
1. Majalah Dokter Kita. Edisi Desember 2010
2. Boyles, Salynn.High-SPF Sunscreens: Are They Better?. Diunduh 7-12-2010 dari: http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/features/high-spf-sunscreens-are-they-better.
3. Levy, Stanley B. Sunscreens and Photoprotection. Diunduh 7-12-2010 dari: http://emedicine.medscape.com/article/1119992-overview
*Oleh-oleh dari Stase di Poli B-Onkologi. Terispirasi dari pertanyaan Gebby :)
0 komentar:
Post a Comment