Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM) kini berganti nama menjadi Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR). Masih terasa asing di telinga, memang, karena beberapa tahun ini masih sosialisasi nama baru tersebut. Tapi, mulai tahun ini dokter yang sudah lulus sudah menyandang gelar Sp.KFR
Bagian lama yang menjadi baru
Mulai tahun ini bagian RM RSHS akan rutin dikunjungi koas angkatan 2006 dst. Seminggu saja, ah, bahkan hanya 5 hari dengan target 3 BST, 1 CRS dan 1 CSS, selebihnya: Stase di poli neuro, muskulo dan pediatri terus ikut Morning Report (MR) di gedung Eyckman lantai 4 di hari Selasa-Kamis.
Aspek yg dipelajari
Di Rehab, sama seperti bagian lainnya selalu ada kepentingan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Tapi disini ditambah satu lagi yaitu kembali ke promotif. Setelah menentukan diagnosis penyakit dan diagnosis fungsional (impairment, disability dan handycap), pasien dibantu memaksimalkan potensi yang masih ada (tersisa) pada konsisi tubuhnya yang sekarang. Pasien diberi program baik itu edukasi maupun terapi. Fungsi penting rehabilitasi medik tidak hanya memikirkan kondisi pasien saja, tapi juga kondisi sekitar pasien; apakah keadaan rumah masih mendukung kegiatan sehari-hari pasien (co: px stroke), apakah menjadi sangat ketergantungan pd keluarga, bagaimana di masyarakat nanti?
Jadi tanggung jawab tenaga kesehatan KFR tidak berakhir saat penderita dinyatakan sembuh tapi berlanjut sampai pasien sebisa mungkin hidup mandiri dan kembali ke lingkungan masyarakatnya baik dalam aspek fisik, mental-psikologis, sosial, budaya, spiritual dan pekerjaannya.
Hari#2 di RM. Semoga bisa meraup ilmu sebanyak-banyaknya.
1 komentar:
Baru tau...
Post a Comment