Dehidrasi berarti kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk, diikuti dengan gejala ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.
Selain itu, dehidrasi ternyata bisa membuat
lemot alias lemah otak. Seperti kita ketahui bahwa hampir sebagian besar komposisi otak terdiri atas cairan. Ketika otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kognitif (kepandaian) di otak. Menurut penelitian para ahli kurang 1 persen cairan saja bisa kita bisa mengalami gangguan ingatan. Penelitian lain mengungkapkan ketika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, cairan di otak akan menurun sehingga asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa menciut. Sayangnya, dehidrasi sering disepelekan.
Lupa Minum
Selain lupa minum, dehidrasi juga dapat disebabkan oleh keringat berlebih, suhu panas, pendarahan, dan gangguan penyakit. Orang yang paling beresiko terhadap dehidrasi adalah pekerja lapangan. Namun tidak sedikit pula pekerja kantoran bahkan mahasiswa yang terkena dehidrasi dikarenakan malas dan lupa minum. Salah satu penyebabnya adalah keberadaan AC yang memberikan efek tidak haus.
Disunting dari Majalah Dokter Kita Edisi Desember 2009
*Lemot = Lemah Otak (bahasa slang)
3 komentar:
aku jg dehidrasi. Hhh... Pantas saja
...pantas saja..? pantas saja lemah otak? ehehehe
iya ka, kan baru ngeh tuh pas org udah bercerita. Bahkan ada pengulangan. Ditambang muka saya tanpa ekspresi...
Hhhh...
Ka, pengen tanya bagian pinggang kiri aku tuh sakit, serasa diteken gitu. Apa itu ginjal apa gejala ginjal? Masalahnya aku jg jarang minum, suka lupa ka, baru inget tuh malem2, ohiya bru minum 1 gelas td pagi...
Post a Comment