Kalau kamu jadi dokter...
Suatu hari, saat rangkaian ujian usai, setelah yudisium terlaksana, sy teringat sesuatu ttg ibu saya. Beliau baru saja dari Jogja, mengurus pernikahan sepupu disana. Tidak sebentar sy kira, seminggu lebih ibu disana. Berangkatnya pas saya ujian. Sedih sekali. Pulang dari sana, semua urusan beres, kegiatan akademik sy pun beres. Tapi saya belum bisa pulang ke rumah.. ada saja urusan yg harus diselesaikan.
Setelah beberapa hari sy tidak pulang, ibu telepon.
"Dek, nanti kalau pulang bawa tensinya ya..tlg mama ditensi-in. Pusing.. ga enak nih..", pinta beliau.
"Iya", saya mengangkat alis. Pusing dan tekanan darah hubungannya cuma dua. Kalau ngga hipo ya hiper. Pada ibu saya bisa terjadi keduanya.
Bakat rendah (hipotensi) yang menurun pada anaknya ini ternyata bisa tinggi juga suatu hari.
Maklum, ibu saya sudah berumur, walaupun tidak terlalu tua. Tapi karena itulah (umur bertambah) tekanan darah bisa berangsur-angsur naik. Kenapa? Selain karena proses degenerasi, kolesterol yg tidak dijaga pun dapat membuat pembuluh darah mengalami kekakuan.
Akhirnya, saya pun pulang dengan berbekal kerinduan serta steto & spigmo.
"140/90, ma..", kata saya... menjawab degupan penasarannya.
"Tinggi ya.."
Saya hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Mama, makan banyak sayur sama buah ya.."
Kenapa saya bilang ini? Karena setiap pulang dari Jogja pasti tensinya naik. Heran. Memangnya sayur disana ga dimakan sedikitpun ya. Eniwei, apa hubungannya sayur dan buah sama hipertensi coba?
Besok paginya, ibu beli semangka. Konon semangka bisa menurunkan tekanan darah. Iya atau tidak, yang penting ada efek placebo saat itu. Dan benar saja, malamnya pas saya cek lagi, systole-nya turun 10 poin.
Besoknya, ibu masak sayur lebih banyak. Hore! saya sih senang2 saja. Maklum, anak kosan.
Besoknya lagi, ibu beli semangka lagi...
Dan terakhir saya cek..
"Berapa?", tanya ibu.
"130/80", jawab saya singkat.
Penurunan yang OK, kan?
Ah, kalau itu gara2 saran dari saya, masih harus dikonfirmasi lagi benar atau ngga.
Saya hanya ingin bahan2 pembuat kolesterol ga dimakan terlalu banyak. Serat juga 'membuang' sedikit empedu, jadi siklus kolesterol tetap berputar, ga mandek.
Karena belum bisa mengobati (kuratif), jadi lebih baik mencegah (preventif) sj sy pikir.
Tidak usah berpanjang-panjang tentang hal ini. Teman2 pasti bisa cari di internet atau di buku.
Tapi, permintaan tulus dari seorang ibu itu ga bisa dicari disana.
Ada sedikit rasa haru setiap ibu menelepon saya untuk mengukur tekanan darahnya.
Bayangkan! Hanya bermodal bisa menensi, kamu menjadi dibutuhkan!
Kalau kamu jadi dokter..
dan benar2 jadi dokter..
tentu banyak hal yang dapat kamu berikan, tan..
banyak lagi hal yang dibutuhkan orang2 disekitarmu..
Ada bagian dari diri ini, yang ingin diakui keberadaannya. Senang jika dibutuhkan. Bahagia jika diperlukan. Dan ternyata, sedikit saja, saat kita bermanfaat bagi lingkup terdekat kita yang bernama keluarga, kita merasa ADA di dunia ini.
Bukankah manusia paling baik itu adalah manusia yg paling banyak manfaatnya bagi orang lain?
Dan bukankah memberi itu lebih dalam kesannya daripada menerima?
Ternyata cinta tak melulu rayuan gombal dan kata2 manis. Cinta ada tak mengenal batas dan ruang waktu.
13 Juli 09
Luv U MOM
Sirah Camp Runa
2 months ago
0 komentar:
Post a Comment