Friday, October 30, 2009

My Mum is Amazing

بسم الله الرحمن الرحيم
My Mum is Amazing
- Zain Bhikha-



She wakes up early in the morning with a smile
And she holds my head up high
Don't you ever let anybody put you down
Cos you are my little angel

Then she makes something warm for me to drink
Cos it's cold out there, she thinks
Then she walks me to school, Yes I aint no fool
I just think my Mom is amazing

BRIDGE/CHORUS
She makes me feel
Like I can do anything
and when she's with me
there's no where else, I'd rather be…

After School, she's waiting by the gate
I'm so happy that I just can't wait
To get home to tell her how my day went
And eat the yummy food, only my Mom makes

Then I wind her up cos I don't wanna bath
And we run around the house with a laugh
No matter what I say, she gets her way
I think my Mom is amazing

BRIDGE/CHORUS

Then I wake up in the morning, she's not there
And I realize she never was
And I'm still here in this lonely orphanage
With so many just like me

And as my dreams begin to fade
I try hard to look forward to my day
But there's a pain in my heart that's a craving
How I wish I had a Mom that's amazing
Would be amazing

***


Dulu, alkisah, hiduplah seorang gadis kecil. Lucu dan manis. Pintar, berbakat, dan nakal. Yaa.. singkat saja, kita sebut namanya Intan. *hehehe*

Sejak kecil hidupnya begitu berwarna. Merah, kuning, hijau.. ah.. kalau warna pelangi terlalu sedikit warnanya...

Warna itu memoles kepribadiannya. Ibunya yang memegang kuasnya. Ibunya yang mewarnai jalan hidupnya. Sedikit banyak, tanpa sadar, polesan itulah yang membuat implikasi besar terhadap nalurinya.

"..She makes me feel
Like I can do anything.."

Penggalan lagu ini begitu sederhana. Tapi entah mengapa mampu membuatnya terbang ke masa lalu. Masa kecilnya yang dipenuhi pelajaran hidup. Hidup menjadi PEREMPUAN.

Coba ya, sebagai anak pertama yang belum genap 2 tahun, dia sudah terlibat mengurusi adik barunya. Mengambilkan popok dan baju misalnya. Oh, bahkan hal ini pun tidak pernah terlintas diingatannya. By the way, ada yg tahu sejak usia berapa seseorang itu punya memori?

Lalu, belum juga masuk sekolah, dirinya sudah ditargetkan untuk fasih membaca. Dimulai dari mengeja huruf2 besar di Bilboard jalanan, judul2 super besar di koran harian, mainan alfabet warna warni, terus poster alfabet yang setiap hurufnya jadi nama hewan atau tumbuh2an.. Intinya, sang bunda sungguh2 ingin anaknya bisa membaca.

Bukan hanya dalam rangka menaikan literacy rate di Indonesia (weis..ga segitunya sih), tapi juga tentang BERHITUNG. Shugoi na... (kerennya-Jpg). Jadilah sang anak masuk TK dengan murni bermain sambil belajar (lagi).

Sudah, kita tidak perlu membahas rencana akademisnya. Yang jelas sang bunda sangat ingin anaknya ini menjadi dokter. Memang ya, doa ibu itu dahsyat!

Kita beralih ke apa yang dilakukannya di rumah. Nyuci, nyapu, ngepel, bebersih, nyetrika, semuanya deh, paket lengkap combo pokoknya! Ditambah bonus menjahit, menyulam, merajut, dll.

Dan yang terpenting adalah..

"..She makes me feel
Like I can do anything.."

Sang gadis tidak pernah dimanja. Semua keinginannya yang serba ajaib itu tidak seluruhnya dipenuhi. Sederhana saja, gunakan apa yang masih berguna, lakukan sendiri apa yang masih bisa dilakukan dengan tangan sendiri..

Sedih? Jelas. Baginya melihat orang lain memiliki sesuatu yang ingin dimiliki itu seperti tersayat pisau bedah yang sudah tumpul. Sakit. Yah, dasar anak kecil, paling pundung (ngambek-Sunda) atau menangis kan..Tapi dia bisa lebih dari itu.. (tenang, ga ekstrem kok)

Justru dari situlah..

".. karena terpuruk maka mereka bangkit.."
"..karena jatuh mereka ingin berdiri..."
"..karena tak ada maka berusaha.."

Sang gadis belajar berpikir mengatasi kehilangan impiannya, keinginannya. (Kalau di Psikiatri namanya Coping Mechanism ya :))

Dari kecil, stimulus untuk bertahan dan mencari jalan lain itu sudah ada. Dan pada akhirnya, tidak hanya untuk bertahan hidup mengatasi kekecewaannya, tapi juga berkarya.

See, kalau saja ibu dan ayahnya memenuhi segala keinginannya.. hidupnya akan terus bergantung pada mereka. Bergantung pada pertolongan orang lain.

Kalau saja orangtuanya tidak pernah menghukumnya karena kenakalannya, tentu dia tidak akan pernah jera dan merenungi perbuatannya.

Kalau saja orangtuanya menerapkan peraturan yang sangat mengikat, bisa saja dia tumbuh menjadi gadis yang kaku.

Kalau saja orang tuanya tidak mewariskan keterampilan hidup, maka pada siapa lagi dia belajar?

Kalau saja

Kalau saja


Kini sang gadis tumbuh untuk mencoba mengerti orang lain, karena ayah bundanya mengerti akan dirinya. Karena ayah bundanya membuka dialog, dialog untuk mengambil keputusan terbaik diantara yang terbaik bagi anak gadisnya.

***

Allah..
cintakan aku pada ayah ibuku..
seperti mereka mencintai aku..

Rabbana
Ampuni kesalahan2 mereka berdua...
dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangi diriku, dan adik2ku sejak kecil..
sejak kami belum tahu betapa capainya bangun ditengah malam
sejak kami belum tahu repotnya meninabobokan
pegalnya terjaga ketika kami sakit
tangisnya ketika kami belum juga sembuh
sakit hatinya ketika kami bentak
cemasnya menanti anak2nya yang belum juga pulang

Rabbana..
Berkahilah umur keduanya..
Jagalah imannya..
dan tunjukilah mereka jalan yang lurus..
Jalan menuju syurgaMu..

Aamiin.

0 komentar:

Post a Comment

Jadilah seperti bintang yang indah kemilau namun sulit untuk digapai. Seperti melati begitu lembut dan suci, seperti mawar yang indah namun memiliki duri untuk melindungi diri. Ukhty moga kita bisa menjadi muslimah yang begitu lembut, anggun begitu banyak yang menginginkan namun sulit dimiliki sembarang orang karena kita teguh terhadap Allah dan Rasul.
Click to view my Personality Profile page