Thursday, June 3, 2010

8 Hal Tentang Minyak Goreng

بسم الله الرحمن الرحيم




Saudariku, yang suka masak, goreng-menggoreng makanan, atau paling tidak membantu ummi memasak atau memakannya (^_^) , dan tidak ketinggalan juga buat lelaki, tahukah sebenarnya minyak goreng yang baik itu seperti apa ya?

Ada yang mengatakan minyak goreng yang baik adalah yang non-kolesterol, mengandung omega 6, melalui proses dua kali penyaringan, dan sebagainya. Benarkah demikian?

1. Katanya : BAGUS = ASAM LEMAK TAK JENUH RENDAH.
Faktanya:
Minyak yang bagus didasarkan pada tujuan pemakaian. Jika untuk menggoreng dan demi cita rasa gurih dan renyah, minyak goreng kelapa sawit dengan kandungan asam lemak jenuhnya yang tinggi bisa mewakili. Minyak sawit kadang dianggap jahat, karena kandungan asam lemak jenuhnya yang tinggi (hampir 50%) dan disamakan dengan lemak hewan yang juga jenuh seperti mentega dan lard (lemak babi). Padahal minyak sawit ini berbeda dengan lemak yang hiperkolesterolemik seperti lard.
Asam lemak pada minyak terdiri atas 3 jenis, yaitu lemak jenuh, lemah tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda. Minyak jagung dan kedelai mengandung sekitar 10% lemak jenuh dan 90% lemak tak jenuh. Pada minyak kelapa sawit kandungannya seimbang.
Sayangnya masyarakat bahkan dunia seakan mematok baik tidaknya minyak goreng berdasarkan tinggi rendahnya kandungan asam lemak tak jenuh yang
dikandungnya.

2. Katanya : MINYAK KEDELAI/ JAGUNG LEBIH SEHAT DARIPADA SAWIT
Faktanya :
Dari sisi kesehatan, masih timbul pro dan kontra mengenai mana yang lebih baik antara minyak tropis (kelapa sawit) dan non-tropis ( jagung dan kedelai). Penelitian tentang minyak kedelai ataupun minyak jagung yang dilakukan oleh ilmuwan barat menggiring kearah temuan bahwa kedua minyak tersebutlah yang baik. Hasil-hasil kajian tentang minyak sawit sendiri masih terbatas.
Memilih minyak goreng baiknya didasarkan pada tiga hal yaitu kandungan gizi, harga serta cita rasanya. Mengacu dari tiga hal itu, minyak goreng kelapa sawit yang banyak beredar dipasaran sudah layak menjadi pilihan.

3. Katanya: SEMAKIN JERNIH = SEMAKIN BAIK KUALITASNYA
Faktanya :
Minyak yang jernih tidak selalu lebih baik dari yang berwarna kuning kemerahan. Beragam warna pada minyak goreng mencerminkan tingkat kandungan Beta-Karoten-nya (Pro-vitamin A). Warna kuning kemerahan pada sawit menunjukan Beta-Karoten yang tinggi. Dari segi gizi ini bagus untuk tubuh.

4. Katanya : MINYAK KEMASAN LEBIH SEHAT DARI CURAH
Faktanya : 
Minyak goreng kemasan umumnya melalui proses produksi lebih lama dibanding minyak curah karena mengalami beberapa proses. Proses produksi sedikit banyak mempengaruhi kualitas minyak goreng yang dihasilkan baik secara fisik maupun secara kandungan gizi. Sebetulnya minyak curah layakmenjadi minyak sayur, hanya saja tingkathigienisnya tidak sebaik minyak kemasan.


5. Katanya : NON-KOLESTEROL DIJAMIN LEBIH SEHAT
Faktanya : 
Pemasangan label non-kolesterol sungguh menyesatkan. Klaim tersebut menciptakan citra seolah minyak goreng tersebut memiliki nilai lebih ketimbang produk lain yang tidak mencantumkan klaim serupa. Minyak goreng dari nabati seperti kelapa, kelapa sawit, jagung dan bijibunga matahari tidak mengandung kolesterol. Penyebutan non-kolesterol ini juga bisa menimbulkan pemahaman keliru. Seolah-olah karena tidak ada kolesterol, minyak ini boleh dikonsumsi bebas. Walau terbuat dari nabati, minyak goreng tetap mengandung asam lemak. Jika dikonsumsi berlebihan tak baik juga untuk kesehatan.

6. Katanya : CARI YANG BER-OMEGA 6 dAN 9
Faktanya : 
jangan mudah terbujuk rayu dengan minyak goreng yang mengklaim mengndung omega 6 dan 9. Minyak goreng ber-omega adalah trik produsen. Semua minyak goreng, tanpa perlu mengklaim pun memang mengandung omega. Namun, mungkin berbeda pada besar kecil nilai yang terkandung


.7. Katanya : HARUS 2x PENYARINGAN DAN MELALUI 5x PROSES
Faktanya: 
Tidak ada yang istimewa denga keunggulan itu, karena minyak goreng dari bahan apapun sejak dulu pun mengalami beberapa multiple proses. Penyaringan dua kali merupakan proses pemisahan minyak fase padat (stearin) dari fase cair. Jadi, agar stearinnyat tidak terbawa, dilakukanlah 2x penyaringan. Jika hanya dilakukan 1x terkadang minyak masih ada yang membeku. Tapi minyak yang beku sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan.

8. Katanya: YANG BAGUS YANG BISA DIMINUM
Faktanya: 
Meski terkesan janggal, minyakk goreng yang sudah mengalami beberapa tahap memang bisa diminum. Namum bisa diminum disini tidak diartikan minyak tersebut terjamin lebih higienis dan lebih bagus dibandingkan yang lain.


Selamat menggoreng!



Narasumber: Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, Ms. (Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor)
Sumber: Majalah Dokter Kita Edisi Desember 2009.
ditulis untuk www.medicalzone.org 

0 komentar:

Post a Comment

Jadilah seperti bintang yang indah kemilau namun sulit untuk digapai. Seperti melati begitu lembut dan suci, seperti mawar yang indah namun memiliki duri untuk melindungi diri. Ukhty moga kita bisa menjadi muslimah yang begitu lembut, anggun begitu banyak yang menginginkan namun sulit dimiliki sembarang orang karena kita teguh terhadap Allah dan Rasul.
Click to view my Personality Profile page