L E P T O S P I R A
Leptospira adalah bakteri penyebab penyakit Leptospirosis.
Clinical manifestations of leptospirosis
Taksonomi Kingdom : Monera
Phylum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Order : Spirochaetales
Family : Leptospiraceae
Genus : Leptospira
Species : L. interrogans
Klasifikasi
1. Klasifikasi serologis (Reaksi antigen-antibodi)
- Patogen : Leptospira interrogans
- Non-patogen : Leptospira biflexa
Kemudian dari sana, dipecah lagi menjadi berdasarkan tes microscopic agglutination test (MAT)
- >200 serovars L interreogans
- > 60 serovars L biflexa
Serovars yang memiliki antigenicity yg mirip kemudian dikelompokkan dlm serogroups.
Jadi urutannya : spesies- serovars - serogroup
2. Klasifikasi genotipe (DNA/Molekuler), berdasarkan studi DNA-DNA hibridisasI.
Untuk membedakan L interrogans dengan L biflexa :
1. L. Biflexa tumbuh pada suhu 13oC, dapat tumbuh bila ada 8- azaguanine (225 μg/ml), dapat berubah bentuk menjadi sel sferis di dalam 1 M NaCl.10,11.
2. Tes ELISA menggunakan antibodi monoklonal spesifik Leptospira patogen, di mana bila dengan Leptospira non-patogen tidak bereaksi.
3. PCR
Sistem klasifikasi yg sekarang berdasarkan DNA. Membagi L interrogans dan L biflexa menjadi 12 nama spesies, 4 unnamed species.
• Leptospira interrogans
• Leptospira weilii
• Leptospira santarosai
• Leptospira noguchi
• Leptospira borgpetersenii
• Leptospira kirschner
• Leptospira alexanderi
• Leptospira inadai (pathogenicity unclear)
• Leptospira fainei (pathogenicity unclear)
• Leptospira meyeri (pathogenicity unclear)
• L biflexa (saprophytes)
• Leptospira wolbachi (saprophytes)
• Unnamed Genomospecies 1 (pathogenicity unclear), 3 (saprophytes), 4, and 5 (saprophytes)
Morfologi
• Bakteri gram negatif
• Berbelit (pegas), tipis, fleksibel, panjangnya 5-15 µm, dengan spiral yang sangat halus lebarnya 0,1-0,2 µm. Salah satu ujungnya membengkok, membentuk cambuk.
• Memiliki flagella internal yang khas, sehingga dapat menembus masuk ke dalam jaringan.
• Motil aktif, jika dilihat dengan dark-field microscope. Mikroskop elektron menunjukkan adanya filamen tipis dan membran yang lembut. Spiroseta ini begitu lembut sehingga jika dlihat menggunakan darkfield, hanya tampak seperti rantai kokus.Morphological comparison of Leptospira, Borrelia, and Spirillum
Genom
• Genom Leptospira terdiri dari dua kromosom sirkuler yang disusun oleh 4,63 juta pasang basa.
• Kromosom I mempunyai 4,28 juta pasang basa.
• Krosom II jauh lebih kecil yang hanya terdiri dari 350.000 pasang basa.
Kultur
• Aerob, Suhu 28-30o
• Pada media semisolid yang mengandung serum (Fletcher’s, Stuart’s)
• Setelah 1-2 minggu, terlihat zone pertumbuhan merata di dekat ‘top of the tube’, kemudian terlihat cincin pertumbuhan pada level dengan tekanan oksigen yang optimum untuk pertumbuhan organisme.
• Media kultur dapat dibuat selektif untuk leptospira dengan menambahkan neomycin atau 5-fluorouracil.
Growth Requirement
• Mendapatkan energi dari oksidasi asam lemak rantai panjang, dan tidak dapat menggunakan karbohidrat atau asam amino sebagai sumber energi utama.
• Amonium sulfat sebagai sumber nitrogen utama
• Dapat hidup selama berminggu-minggu di air, terutama pada pH alkaline.
Struktur Antigen
• Amplop terluar memiliki banyak Lipopolisakarida (LPS) sebagai struktur antigenik yang bervariasi pada setiap strain. Variasi inilah yang mendasari klasifikasi serologis dari spesies Leptospira.
Sumber:
1. Jawetz Medical Microbiology. 23rd Ed.
2. www.emedicine.net
3. Buku Ilmu Penyakit Dalam PAPDI
0 komentar:
Post a Comment