Tujuan tertinggi dari proses tarbiyah adalah membentuk manusia yg baik (Al Hujurat/49:13). Sementara tujuan tarbiyah Islamiyah secara umum adalah "Menciptakan keadaan yg kondusif bagi manusia untuk hidup di dunia secara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan ridha dan pahala Allah swt." (Dr.Ali Abdul Halim Mahmud)
Tarbiyah bagi para akhwat muslimah memiliki tujuan yg utama dan luhur. Perempuan bukanlah manusia kelas dua dibandingkan dengan laki2. Karena itu mereka harus mendapatkan hak untuk dididik dan dibina dalam Islam. Potensi yg terdapat pada perempuan tidak akan muncul tanpa adanya pembinaan yg bertahap dan terus menerus.
Selain pembinaan bagi individu dan keluarga, tarbiyah akhwat muslimah memiliki tujuan yg lebih luas lagi yaitu untuk masyarakat.Tarbiyah tidak akan mencetak sosok pribadi yang puritan, antisosial dan tidak mengenal masyarakat. Namun tarbiyah bertujuan
membentuk akhwat yg memiliki kepekaan dan jiwa sosial yg menyebabkan mereka tanggap terhadap problematika sosial kemasyarakatannya. Mereka diharapkan menjadi pekerja yg concern terhadap masalah keumatan. Sama seperti laki-laki, mereka dilarang untuk berpangku tangan melihat keburukan ditengah masyarakat.
membentuk akhwat yg memiliki kepekaan dan jiwa sosial yg menyebabkan mereka tanggap terhadap problematika sosial kemasyarakatannya. Mereka diharapkan menjadi pekerja yg concern terhadap masalah keumatan. Sama seperti laki-laki, mereka dilarang untuk berpangku tangan melihat keburukan ditengah masyarakat.
Kadang dijumpai kenyataan beberapa akhwat yg asik dengan dunianya sendiri dan tidak mempedulikan kondisi lingkungan. Mereka tidak memiliki kepekaan sosial yg cukup sehingga tidak mempedulikan perkembangan dunia di sekitar dirinya. Berbagai realitas yg dekat dengan tempat tinggal tidak boleh terabaikan karena keasikan memperhatikan diri sendiri dan keluarga.
Hal ini menuntut wawasan sosial kemasyarakatan yg luas sehingga dapat diketahui secara tepat permasalahan yg berjangkit di masyarakat. Dengan pengetahuan akan kondisi sosial tersebut, para muslimah akan bisa tepat MENGAMBIL PERAN PERBAIKAN. Bersosialisasi dengan lingkungan, mengakses banyak media dan membuka diri terhadap informasi merupakan langkah untuk MELATIH KEMAMPUAN SOSIAL.
Kemampuan dan kepekaan sosial ini harus senantiasa dilatih agar tidak tumpul melalui proses tarbiyah. Dengan demikian tarbiyah bukanlah proses yg EKSKLUSIF dengan perhatian yg melulu terhadap diri sendiri akan tetapi bermuatan INKLUSIF dengan perhatian terhadap PATOLOGI SOSIAL. Bagaimana caranya? Para akhwat muslimah bisa melakukan diskusi dan saling tukar informasi dalam forum tarbiyah tentang PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN AKTUAL masyarakat dunia, masyarakat Indonesia maupun dalam lingkup yg lebih sempit yaitu masyarakat sekitarnya. Dari dialog tersebut diharapkan akan memunculkan kecenderungan diri terhadap urusan umat. Bukan mengasingkan diri dalam benteng2 kesucian yg terasing dari wilayah permasalahan riil kemasyarakatan.
Rasulullah saw. bersabda,
Orang muslim yang bergaul dg manusia dan bersabar terhadap sikap buruk mereka itu lebih baik daripada seorang muslim yang tidak bergaul dg manusia dan tidak bersabar terhadap sikap buruk mereka (HR Tirmidzi)
Disadur dari buku Keakhwatan 1. Cahyadi Takariawan.2008
2 komentar:
Antara akhawat dan ikhwan tidak ada rendah atau tinggi. Mereka sama. Saat ini akhawat memang perlu memahami dan berkontribusi dalam dunia politik, sosial budaya, dan tentunya yang paling penting adl pendidikan, karen ia memiliki segala keindahan dan cipta seni dalam menanmkan nilai kebaikan. Hanya saja mungkin sebagian orang menutup mata thd kemampuan akhwat di berbagai bidang yang pada akhirnya kesan itu menjadikan akhawat cenderung malu mengambil peranan publik. Karena itu, bagi mereka, bukalah mata dan lensa pikiran. Bacalah perkembangan zaman. Dan mulailah lebih menjaga esensi daripada warisan pandangan. Analogi Sederhananya adl Islam bukanlah peci atau kain penutup kepala.Islam itu menutup aurat.
Membuka mata dan mengambil peran optimal tanpa meninggalkan kewajiban serta tidak berdiam diri ya :) Tantangan zaman semakin bertambah, kondisi umat pun beragam. Saya pikir, paling tidak akhwat bisa turut berkontribusi melakukan perbaikan dalam cakupan yg lebih luas dan global
Post a Comment