Kadang. Sepertinya tidak penting, tapi menjadi penting karena--entah mengapa--mungkin tidak hanya saya yang merasa atau berpikir seperti ini atau seperti itu. Meskipun begitu, nampaknya tulisan saya kebanyakan yang
Pernahkah kawan merasa ingin bosan terhadap sesuatu. Hal itu bisa menjadi baik, bisa juga menjadi buruk, tergantung momennya. Momen itu belum saya dapatkan, maka saya ingin sesuatu itu menghilang. Saya ingin bosan sebosan-bosannya agar saya lupa. Agar saya tidak mendapatkan konsekuensi yang tidak saya harapkan. Tapi ternyata tidaklah mudah. Ingin sekali aktivitas menjadi benteng perlawanan. Biar perang konsentrasi dan fokus pikiran menjadi energi penghancurnya. Namun, toh bukan itu jawabannya. Karena sejatinya sesuatu itu adalah kebaikan yang harus dibingkai dengan kebaikan pula. Ia tidak akan hancur dengan kebaikan yang lain. Tidak akan sampai--dengan penuh harap--suatu hari saya bisa menemukan alasan yang lebih tepat untuk menjelaskannya.
Ada saatnya saya memikirkan hal itu hingga: itu artinya kamu sama saja dengan menghindari masalah. Ya, masalah. Kebaikan apa yang bisa menimbulkan masalah?! Tidak ada bukan? Karena yg menjadikannya rumit hanya isi kepala ini saja. Jadi jelas yg sedang membutuhkan solusi adalah pikiran saya. Rumit. Dilematis. Saya perlu konektor untuk membagi apa yang saya pikirkan.
Allahu Rabbi.. yassirlana..
0 komentar:
Post a Comment