Thursday, April 19, 2012

Amanah Lagi

بسم الله الرحمن الرحيم
"Intan, bisa bicara sehabis acara ini?". Innalillahi, feeling khas seperti biasa, tapi sudah lama tidak; seperti akan menanggung bukit, ah bukan, gunung. Daaaan, benar saja hahaha *sudah pasrah*

Bagi saya amanah itu benteng penjaga yang memiliki fungsi luar biasa. Asalkan dibangun pada tempat yang tepat di waktu yang tepat. Saya tepatkah mendapatkan amanah ini? Dari dulu saya ingin sekali terlibat untuk berkontribusi secara real kepada masyarakat dan da'wah. See, waktunya sudah tiba dan akan dimulai (lagi) sejak saat ini. Meskipun dulu sering terlibat langsung. Tapi itu dulu dengan pemahaman dan kompetensi minimal. Kini kondisinya sudah berubah. Saya sih yang merasa berubah. Alhamdulillah.

Lalu, perlukah ada tulisan "Invisible"? Saya suka sih being invisible. Gimana dong hehe
"Karena kasih sayangNya, Allah membebankan amanah pada pundak yang tepat, duhai jiwa pengemban amanah. Bersabarlah. Sungguh, Allah Maha Melihat"
Bagus dan mengena bukan? itu kalimat sakti kiriman teman modifikasi cantik dari ayat di surat Al-Baqarah.. laa yukallifullahu nafsan ilaa wus'aha..

Mau amanah lagi? Gak mauuuu! Andai saya boleh berbicara seperti itu. Sebab, setiap amanah yang kita terima akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh berat konsekuensi pelanggarannya di dunia dan akhirat nanti. Tapi saya punya mimpi. Amanah itulah fasilitas mimpi saya. Jadi, suka ga suka, ya belajar aja untuk menyukai. Belajar untuk eksis. Kontras sekali. Wallahi, kebutuhannya seperti itu. Suka ga suka, toh itu baik buat kita! Apa sih yang ga baik dari Allah buat makhluk2Nya? Karena bisa jadi apa yang kita sangka buruk, ternyata itu baik bagi kita. Karena mudah sekali, terlalu cepat malah, kita menilai sesuatu dari kacamata manusia. Padahal kalau dijalani prosesnya, ada akhir yang indah lho..

Sudah siapkah? Sudah pantaskah? Fasilitas dah ada nih. Mari berkontribusi dan memasyarakat. Bismillah.

1 komentar:

Unknown said...

Yup benar, ini yang menjaga kader. Smoga kesadaran dengan amanah terus terjaga. Bahwa kita hidup di jalan yang Ia Ridhoi

Post a Comment

Jadilah seperti bintang yang indah kemilau namun sulit untuk digapai. Seperti melati begitu lembut dan suci, seperti mawar yang indah namun memiliki duri untuk melindungi diri. Ukhty moga kita bisa menjadi muslimah yang begitu lembut, anggun begitu banyak yang menginginkan namun sulit dimiliki sembarang orang karena kita teguh terhadap Allah dan Rasul.
Click to view my Personality Profile page